Instrumen investasi apakah yang kiranya bisa membantu Anda meningkatkan kekayaan di tahun politik? Jika Anda memilih reksa dana, ada satu jenis reksa dana yang tampaknya tidak boleh luput dari perhatian Anda saat ini.
Menurut CEO Edvisor, Praska Putrantyo, dua indeks reksa dana yang memiliki kinerja secara year to date hingga 28 April 2023 terbaik adalah indeks reksa dana pendapatan tetap dan indeks sukuk.
Adapun kinerja dua indeks tersebut secara YTD tercatat mengalami kenaikan 2,21% dan 2,18%.
“Dua reksa dana ini memang kinerjanya cukup kinclong, kenapa? Karena secara aset yang mendasari (underlying) atau portofolionya terdiri dari surat berharga negara (SBN),” ujar Praska dalam Investime (5/5).
Setelah dua reksa dana tersebut, peringkat ketiga diisi oleh reksa dana pasar uang. Praska menyebutkan pula bahwa kenaikan suku bunga juga berpotensi mendongkrak kinerja reksa dana dengan tingkat risiko rendah itu menjadi 1,26%.
Praska mengingatkan kembali bahwa meski disebut pasar uang, reksa dana pasar uang sejatinya tidak selalu didominasi oleh aset deposito. Instrumen lain seperti surat utang dengan tenor di bawah satu tahun juga masuk dalam kategori pasar uang.
Lantas apa kabar dengan reksa dana campuran dan saham yang kerap disebut high risk dan high returns?
Untuk indeks reksa dana campuran menempati posisi keempat dengan kinerja YTD 1,05%, hal itu disebabkan karena isi portofolio reksa dana campuran umumnya terdiri dari saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Kenaikan harga obligasi negara yang belakangan ini terjadi tampaknya berakibat positif di reksa dana tersebut.
Sementara itu kinerja indeks reksa dana menjadi yang paling rendah yaitu 0,9% karenakineja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga belum terlalu baik.
Jenis reksa dana pendapatan tetap
Berdasarkan isi dari portofolionya, reksa dana pendapatan tetap dibagi menjadi dua jenis. Ada yang isinya didominasi surat utang swasta ada yang SBN.
Untuk jangka waktu investasi yang lebih panjang, Anda bisa memilih produk reksa dana pendapatan tetap yang isi portofolionya didominasi obligasi negara.
Reksa dana pendapatan tetap yang satu ini fluktuasinya memang lebih tinggi dalam jangka pendek. Hal itu disebabkan karena SBN adalah instrumen yang aktif ditransaksikan di pasar sekunder, lain halnya dengan surat utang perusahaan swasta.